Qudeta.co, Pamekasan — Ketua DPD RI AA Lanyalla Mahmud Mattalitti mengisi kuliah umum kebangsaan dan tata negara Indonesia di Universitas Madura (Unira), Sabtu (8/7/2023). Kegiatan tersebut diadakan oleh Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Unira.
Pada kesempatan itu, Ketua DPM Unira Homaidi menyoroti kondisi masyarakat Madura dan kekuatan urgensi pendidikan serta infrastruktur dalam menyambut Madura menjadi provinsi.
“Kita harus memberikan perhatian khusus pada pendidikan di Madura. Anak-anak kita adalah masa depan Madura yang akan membawa kemajuan dan inovasi,” kata Homaidi saat memberikan sambutan.
Sebab itu, tambahnya, lembaga pendidikan perlu diperkuat, ditingkatkan kualitas, dan diberikan fasilitas yang memadai agar setiap anak Madura mendapatkan pendidikan yang layak.
Selain pendidikan, dia juga menyoroti perlunya infrastruktur yang memadai untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan Madura. Ia menyebutkan, pembangunan jalan, jembatan, sarana transportasi, dan fasilitas umum lainnya perlu menjadi fokus utama dalam rencana pembangunan wilayah ini.
“Infrastruktur yang baik akan menjadi tulang punggung bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Madura. Jalan-jalan yang lancar dan akses yang mudah akan memfasilitasi mobilitas penduduk dan meningkatkan konektivitas dengan daerah lain,” jelas Homaidi.
Dia juga mengajak pemerintah dan para pemangku kepentingan untuk memberikan perhatian yang serius terhadap pembangunan infrastruktur di Madura.
Sementara Wakil Rektor (Warek) II Unira Ghozali menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap peran AA Lanyalla Mahmud Mattalitti dalam membawa perubahan positif bagi masyarakat Madura. Dia mengakui bahwa kehadiran narasumber tersebut telah memberikan dorongan dan semangat kepada banyak orang untuk berjuang demi kepentingan bersama.
“Kami ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada narasumber terhormat, AA Lanyalla Mahmud Mattalitti, yang telah secara konsisten mengawal perjuangan rakyat di Madura. Beliau adalah sosok inspiratif yang telah berkomitmen untuk melawan ketidakadilan dan memperjuangkan hak-hak masyarakat Madura,” paparnya. (*/lee)
