qudeta.co, Pamekasan – Kejaksaan Negeri (Kejari) Pamekasan menyoroti realisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) menyusul adanya banyak kritikan dalam pelaksanaannya di SDN Barurambat Kota (Barkot) 1 Pamekasan.
Hal tersebut mencuat saat Plh. Kepala Seksi Intelijen Kejari Pamekasan Ahmad Iriyanto Sudaryono melakukan monitoring ke sekolah tersebut, bersamaan dengan momentum Hari Kebangkitan Nasional ke-117, Selasa (20/5/2025).
Menurut Iriyanto, program MBG di sekolah itu telah berjalan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP). Akan tetapi, dia menilai masih ada hal yang masih perlu dievaluasi, termasuk menu makanan yang disajikan.
“SOP sudah dilakukan, tapi ini program dari pemerintah, maka harus ada pergantian menu, supaya tidak bosan anak-anak. Temuan saya, menu monoton. Jadi, harus ada perubahan menu,” jelasnya.
Selain itu, porsi makanan juga harus dibenahi, yakni disesuaikan dengan kebutuhan anak. Tujuannya, kata Iriyanto, agar program MBG lebih objektif dan profesional.
Dia juga menekankan pentingnya aspek perlindungan dan perhatian terhadap anak-anak dalam pelaksanaan program MBG.
Anak-anak harus merasa terlindungi dengan adanya program MBG. Pihaknya berharap, program ini bisa membantu meringankan beban orang tua sekaligus mendukung pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak.
Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pamekasan Nurul Hidayat menampik adanya menu monoton yang diberikan kepada 562 siswa di SDN Barkot 1 itu. Sebab, setiap hari berganti sajian makanan yang diberikan sesuai dengan arahan dari ahli gizi.
“Kalau menu setiap hari ganti, dari lauk, sayur, kalau nasi memang sering nasi putih. Cuma kemarin pernah nasi goreng,” tuturnya. (hul/lee)